Jadi Warganet yang Cerdas!


Pasti kalian sudah terbiasa mendengar kata hoax?

Atau sering mendapat berita hoax?

Atau malah kalian penyebar berita hoax? Hmm…

Ya, hoax akhir-akhir ini semakin merebak karena perkembangan dunia digital. Sebuah berita, dengan sumber yang “dianggap” kredibel seringkali dijadikan topik pembicaraan di sebuah pembicaraan di kelompok-kelompok online, seperti pada aplikasi Whatsapp ataupun media sosial, seperti Twitter.

Dilansir antaranews.com, kata hoax berasal dari frasa “Hocus”, yaitu sebuah ungkapan ketika melakukan adegan sulap, sedangkan hoax di Indonesia sering diartikan sebagai berita bohong. Nah, menurut kabarsiar.id, ada empat ciri-ciri hoax atau berita bohong yang bisa kamu lihat di bawah


http://kabarsiar.id/kenali-ciri-ciri-berita-hoax/
Hoax, menurut penulis cukup sulit dihilangkan di Indonesia karena pengguna internet yang sudah terlanjur banyak sehingga sulit dimonitor dan diedukasi. Dilansir kompas.com, berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hampir 55 persen penduduk Indonesia atau sekitar 132 juta jiwa, merupakan pengakses internet. Dengan sulitnya monitoring, tentu menjadi mudah bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membuat dan menyebarkan konten hoax, dilansir cnnindonesia.com, terdapat 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi menyebarkan atau membuat konten berita hoax ataupun ujaran kebencian (hate speech).

Permasalahannya di sini adalah belum ada data mengenai kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia, serta belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk menerapkan pendidikan literasi digital pada generasi muda maupun yang sudah berumur. Penegakkan aturan yang membahas mengenai hoax-pun masih belum begitu terasa, pemerintah (Kementerian Informasi dan Komunikasi) hanya melakukan pemblokiran. Sedangkan, kasus mengenai berita hoax yang diseriusi hingga jalur hukum hanyalah mengenai “Obor Rakyat”. Padahal, diperlukan peran masyarakat, penegak hukum, serta pemerintah untuk mencegah penyebarluasan hoax di Indonesia.

Peran generasi muda menurut penulis cukup signifikan dalam memberantas hoax karena lebih mudah mengetahui dan mengidentifikasi perbedaan berita hoax dengan berita kredibel, akan tetapi generasi orang tua kita terkadang sulit untuk membedakannya karena domain dari si sumber biasanya cukup terpercaya seperti penggunaan domain .com, .co.id, .net, dan lain-lain. Maka dari itu, berikut tips-tips untuk kamu dan orang-orang terdekat kamu untuk mencegah penyebaran hoax.
1.     
      1. Jangan Hanya Baca Judul!
Ketika kamu mendapat suatu berita dengan judul yang memiliki empat ciri-ciri di atas, biasakan untuk membaca keseluruhan beritanya terlebih dahulu dan hindari hanya baca judul! Umumnya, berita hoax memiliki gambar dan judul yang terkadang tidak ada kaitannya, tetapi sangat provokatif sehingga memancing reaksi kamu untuk menyebarkan berita tersebut. Eits, tunggu dulu, baca dulu nih tips yang kedua.

2. Jangan Langsung Sebar!
Nah, sehabis baca judul yang provokatif dan memicu emosi, biasanya akan langsung disebar ke seluruh grup yang kita punya. Tahan dulu dan jangan langsung sebar. Kita harus membaca keseluruhan berita tersebut, apakah berita tersebut memiliki fakta-fakta yang didukung dengan data, atau hanya opini dengan klaim tak berdasar? Maka dari itu kita harus melakukan identifikasi dan memverifikasi sumber berita tersebut apakah kredibel atau tidak. Belum tahu caranya? Nih liat tips yang ketiga.

3. Yuk, Verifikasi Beritanya!
Sebenarnya inilah poin krusial yang harus dilakukan semua warganet agar pemberitaan mengenai hoax hanya berhenti di kamu atau grup kamu, yaitu lakukan verifikasi berita! Bagaimana caranya
  • Apakah berita tersebut memiliki website resmi? Jika ada, yuk lanjut ke tahapan kedua.
  • Apakah berita tersebut dimuat hanya di website media tersebut? Kamu dapat ­googling dan melihat apakah berita tersebut hanya ada di website media tersebut. Apabila hanya ditulis oleh beberapa media kecil, bukan media besar atau arus utama seperti Kompas, Tempo, Tirto, Kumparan, dan lan-lain, maka dapat dicurigai bahwa berita tersebut adalah hoax.
  • Apakah website berita tersebut diakui oleh Dewan Pers? Dewan Pers merupakan lembaga yang mengatur kegiatan pers di Indonesia. Media yang tercantum Dewan Pers sudah terverifikasi sehingga cukup aman untuk mengatakan media tersebut adalah kredibel. Kamu bisa melihat media apa saja yang terverifikasi Dewan Pers di sini
  • Apakah dalam website berita tersebut memiliki nama atau kontak redaktur dan alamat media? Bak peribahasa, lempar batu sembunyi tangan, sudah pasti ketika membuat berita bohong atau hoax, tentu saja tidak akan ada yang bertanggungjawab. Media tersebut tidak memiliki badan hukum yang tetap dan sah secara legal. Ketika kamu mendapatkan website berita tanpa ada kontak redaktur atau alamat media tersebut, sudah dipastikan hoax.

4    Katakan, “Ini berita hoax!”!
Mungkin bagian ini yang cukup berat karena terkadang kita tidak mau speak up, padahal kita mengetahui kebenarannya. Nah, ketika kamu sudah melakukan tindakan verifikasi di atas, jangan ragu untuk mengatakan berita tersebut adalah berita hoax, dengan melampirkan bukti-bukti yang sudah kamu temukan. Dengan begitu, selain kamu berhasil menghentikan penyebaran berita hoax, kamu berhasil menyebarkan cara-cara untuk mencegah penyebaran hoax ke anggota grup kamu.

Rekomendasi penulis untuk pemerintah adalah lakukan edukasi mengenai literasi digital dimulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, hingga masyarakat di usia produktif agar tumbuh kebiasaan untuk memverifikasi sebuah berita serta secara aktif mencegah penyebaran pemberitaan hoax. Selain itu, di sisi penegakan hukum, perlu ditekankan mengenai sanksi bagi para penyebar berita hoax agar masyarakat berpikir dua kali untuk menyebarkan berita dengan sumber yang kredibilitasnya diragukan.


Yuk, menjadi warganet yang cerdas dan bertanggungjawab!

---------
Bagi kamu yang ingin membaca berita, ulasan, atau tips-tips jitu, segera akses https://www.c2live.com/, serta bagi kamu yang tertarik untuk mengikuti lomba-lomba seru segera buka laman https://www.c2live.com/category/lomba/lomba-c2live/

---------
Referensi
http://kabarsiar.id/kenali-ciri-ciri-berita-hoax/ diakses pada Senin, 5 Maret 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelangi

Guru-guru di hari buruk Senin T.T

Kesadaran Menjaga Alam itu Tumbuh saat Kuliah

Beruntung