Evaluasi Resolusi

-
Sedih juga... empat bulan kaga nge-post apapun yang bermanfaat.
Sebenarnya, masalahnya cuma satu sih, gua punya tumblr.
Tumblr-nya buat tugas, yha pasti gua isi terus lah! 
Boleh kok cek di sini hehehe ✌️

Selamat siang semua! Happy long weekend!
Setelah menempuh tiga semester yang merasakan jatuh bangun, tiba saatnya di semester empat. Semester yang membuat anak jurusan Ilmu Komunikasi terpecah. Terpecah dalam artian positif. Iya, jadi semester empat ini semuanya udah pada milih peminatan masing-masing. Udah gabisa belajar bareng karena sedikit mata kuliah yang bareng-bareng. Udah jarang nongkrong hingga tengah malam. Huhuhu... jadi sedih... tapi, gapapalah, demi masa depan yang lebih baik.

Mungkin, gua mau bahas sedikit tentang resolusi gua di tahun 2017. Jadi, gua punya tiga resolusi utama di 2017 ini, sisanya boleh menyusul. Yang pertama, gua pengen banget baca buku tiap bulan. Iya, gua emang orangnya males banget baca suatu hal, yang kaku, apalagi gua harus "menamatkan" buku tersebut. Tetapi, orangtua berkata,

"kalo kamu banyak baca, kamu pasti bisa nulis" sambil mengelus jenggot.

Maka dari itu, petuah yang diberikan orangtua harus disegerakan. Alhamdulillah, empat bulan ini gua udah menyelesaikan dua buku. Iya dua doang. Sedih kan, gagal tercapai. Maka dari itu, bagi para pembaca blog ini yang mau memulai kebiasaan yang sama, boleh dong ajak gua hehehe.

Resolusi kedua gua adalah gua pengen banget nge-post tiap bulannya yang berbobot. Sebenernya, ini implikasi dari resolusi gua yang pertama. Iya, tapi tiba-tiba sebuah mata kuliah yang bernama Pengatar Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) membuyarkan mimpi gua. Iya, gua ngepost setiap minggu. Iya postingan gua berbobot, Tapi, gua tidak merasa senang. Huhuhu...kreativitas-ku ditekan. Tapi, sebenernya ini sangat menantang mahasiswa untuk baca dan nulis setiap minggunya, menarik sih. Sekali lagi, boleh dicek di sini hehehe ✌️

Resolusi ketiga gua adalah kurus. Terus gagal total. Yaudahlah. 

Lalu, sebentar lagi akan ada Pilkada DKI Jakarta putara kedua. Semoga DKI Jakarta mendapatkan pemimpin yang amanah dan semakin bersatu. Selamat berpesta demokrasi!

Oiya, terus gua baru buka usaha nih, kecil-kecilan, boleh banget buka divilo.shop hehehe. 

Komentar

Posting Komentar

Yuk, berikan kritik dan komentar!

Postingan populer dari blog ini

Pelangi

-
  Saya sangat yakin, milyaran orang di muka bumi ini menjadikan 2020 sebagai tahun terburuk di hidupnya. Gimana ngga? Awal tahun kita dihebohkan sama kemunculan COVID-19 di Wuhan, Tiongkok. Terus, jangan lupa ketegangan Timur Tengah dengan Amerika Serikat yang hampir membuat World War III . Lalu, Maret muncul kasus pertama COVID-19 di Indonesia, tepatnya di Depok yang akhirnya berdampak sama ekonomi kayak banyak negara resesi termasuk Indonesia, belum lagi banyak PHK dan pemotongan gaji yang dirasakan pegawai swasta. Impact ke personal juga banyak yang dirasain kayak semua susah liburan (yaa walaupun sempet longgar tuh kan kemana-mana, eeh akhirnya diketatin lagi harus antigen). Susahnya makan di resto, apalagi McD cuy, 4 meja gaboleh berdua, harus 3 meja, kan jadi keliatan kalo belinya dikit nongkrongnya lama. Mau gamau, harus terbiasa  menjalani pola hidup baru; pakai masker, menghindari kerumunan, nyetok handsanitizer. Tapi, ya balik lagi, ngga bisa banyak berbuat apa-apa, cuma bisa
Selengkapnya Klik di Sini »

Guru-guru di hari buruk Senin T.T

-
Gambar
Nama pak Martono a.k.a MAMET, pelajaran Matematika. Uwaaa inilah guru pertama setelah upacara yang dateng ke kelas gua. Guru ini identik dengan baby face yang berkumis. Guru ini sebenernya baek, cuma temen2 kelas gua berisik jadinya beliau sering marah-marah deh di kelas -__- Pak Rasito pelajaran IPS. ini wali kelaaas gua. beliau ngajar setelah istirihat.  bapak ini baek dan sabar banget, cuma kalo ngasih tugaaas ....bisa ga terbatas.         Ini dia guru terakhir yang mem"perfect"kan buruknya haris Senin. Bu Agustina a.k.a TinTin, Dia ngajar ipa, tapi guru ini gampang emosian, kalo muridnya gabisa bukannya dibimbing malah disabet *okegualebe.  Huaaaa T.T menyedihkan bukan ?                                           
Selengkapnya Klik di Sini »

Kesadaran Menjaga Alam itu Tumbuh saat Kuliah

-
Gambar
" Apa yang terjadi dalam hidup-mu, bukanlah hal yang sia-sia, melainkan sebuah pelajaran. " foto kelas MPKTB - N Itulah yang saya rasakan selama satu semester menjalani mata kuliah MPKTB, setiap pertemuannya, setiap tugasnya, setiap presentasinya, memiliki topik yang hangat dan menarik untuk dibahas apalagi diperdebatkan. Perkenalkan saya, Maulvi Muhammad Adib, mahasiswa Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Topik dalam mata kuliah MPKTB terbagi dalam CL dan PBL, yang menurut saya paling menarik adalah PBL atau Problem Based Learning. Di sini kita diberi suatu kasus permasalahan dan diminta untuk membuat sulosi konkret yang dapat diaplikasikan menurut pandangan kita sebagai mahasiswa. PBL pertama mengenai kasus kekeringan yang terjadi di Indonesia. Seperti yang kita tahu, air merupakan hal penting dalam hidup kita, terutama air bersih. Sayangnya, di beberapa tempat di Indonesia mengalami kekeringan air. 
Selengkapnya Klik di Sini »

Beruntung

-
Gambar
"Satu tahun bisa memberikan banyak arti,  bertemu dengan orang-orang ikhlas yang berkontribusi sepenuh hati, menghadapi tantangan yang awalnya terasa mustahil dilewati, membangun kembali kepercayaan publik atas amanah ini, yang pada akhirnya akan selalu disyukuri." (Maulvi saat Fisipresiasi 2018) Memulai berdua, berakhir dengan tujuh puluh satu.  Memulai dengan berat dan gontai, berakhir dengan senyuman.  Aku kira, organisasi hanya menambah relasi, ternyata keluarga juga. Mungkin, 26 orang (inti dan umum) tau bagaimana gua dan Boeky memulai perjalanan ini. Perjalanan yang awalnya terasa panjang dan melelahkan. Penantian yang tak kunjung usai, hingga akhirnya orang-orang baik mulai bermunculan. Kita susun satu persatu, bagaimana mimpi bisa diwujudkan dan manfaat bisa Komunikasi rasakan. Akhirnya, HMIK UI 2018 lengkap. Sayang seribu sayang, jalan yang ditakdirkan bukanlah jalan lurus dan halus, melainkan berliku. Tak bisa berkegiatan harus membuat memutar
Selengkapnya Klik di Sini »