Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Panas Beringas

Yaa zaman pacaran pancaroba  telah dimulai, dahulu tiap siang sejuk, adem, rindang dan penuh kedamaian, sekarang siang mulai gersang, tandus, dan penuh rasa dengki.Aku rindu zaman dimana Jakarta seperti Puncak, walaupun gua gatau itu kapan. Intinya zaman telah berubah. Bukan sok pinter ataupun nunjukin kepinteran gua yang memang gua ditakdirkan untuk menjadi pinter, Jakarta berubah. Dulu banyak pohon, sekarang 'ada' pohon. You know what i mean. Di Jakarta, banyak tipe orang kepanasan bakal ngelakuin apa aja, mungkin ini contohnya; Kalo udara panas, pake ac, global warming, tambah panas. <- tipe tidak peduli Kalo udara panas, keluyuran naik motor nyari angin, polusi. <- sama dengan tipe yang diatas Kalo udara panas, pake tanktop,hotpants doang <- tipe pencari dosa Kalo udara panas, tidur <- tipe pengangguran Kalo udara panas, apdet twitter/bbm atau ngga nulis di blog <- tipe pengangguran kelas II yang manakah kalian?

Drama si Pitung (sedikit berbeda)

Si Pitung, Pendekar Silat Betawi Pemeran:            Rijal (Pitung @rijal_B)                            Tubagus (Kawan Pitung @TBfaiz)             Eka (Orang Kaya Belanda @ekasuryaputra98) Aboy (H. Naipin @aboyable)                  Jembrong (Kompeni @ozanCLC)       Upil (Narator @maupiljo) Ipung (Kompeni)                                     Ucup (Ayah si Pitung @yusuff_anwar) Pada jaman penjajahan, di Betawi, hiduplah seorang pendekar silat yang baik hati bernama Pitung, ia belajar silat dan mengaji dari H. Naipin bersama kawan-nya, Fatih, Pitung   selalu bercita-cita agar bisa menjadi pembela kebenaran, dan bertekad selalu membela yang lemah.  (Drama dibuka dengan Aboy, Rijal, dan Tebe membaca Al-quran) Aboy                      : “Setelah ini, mari kita latihan silat.” Rijal & Tebe         : “Baik guru.” (Sedikit atraksi dari RIjal dan Tebe) Aboy                      : “*tepuk tangan* Bagus-bagus, makin hari, kalian makin kompak dan he